Di suatu ketika ada dua sahabat bernama Fariz dan Suci,mereka sangat dekat satu sama lain. sampai suatu ketika muncul perasaan aneh dalam diri Suci terhadap Fariz. Fariz menyadari akan hal itu namun ia tidak mau terlalu memikirkannya. Suci menahan perasaan itu. Ya…walau mereka baru berumur 11 tahun dan mereka masih berada di bangku sekolah dasar lebih tepatnya kelas 6 SD menjelang UN.
            Pagi pun datang mengawali hari yg baru. Fariz bangun jam 5 pagi untuk bersiap-siap pergi ke sekolah,namun sebelum itu ia shalat shubuh dulu.setelah ia selesai beres-beres, ia minta izin kepada orang tuanya sebelum ia pergi ke sekolah. Ketika sampai di pintu rumahnya ia melihat sesosok perempuan berdiri di depan rumahnnya,ia pun perlahan maju dan ternyata perempuan itu adalah Suci yg sedang menunggu Fariz,
Fariz,maukah kamu pergi kesekolah dengan saya??” Suci bertanya.
hmm,,baiklah “ Fariz menjawab sambil memasang muka agak cuek.
Sesaat di jalan Suci termenung dan ia memikirkan sesuatu tentang sikap Fariz yang agak aneh.
“ hey Fariz,mengapa ekspresi wajahmu seperti itu??apa sebenarnya kamu tak ingin berangkat ke sekolah bareng dengan saya ya…?? “ Suci pun bertanya dengan penuh keheranan
ha??tidak,,saya mungkin agak lelah saja karena saya baru sampai rumah jam 9 malam kemarin,dan saya baru tidur jam setengah dua belas malam..”Fariz menjawab dengan ter sendat sendat.
oh begitu,saya kira kamu tidak ingin berangkat bareng dengan saya “ Suci
Menjawab sambil menghembuskan nafas lega walau sebenarnya ia kurang yakin dengan apa yang di ucapkan Fariz.
Setelah perbincangan yg panjang tanpa di sadari mereka telah sampai di sekolah.bel bunyi tanda masuk pun bordering semua anak masuk ke kelasnya masing-masing begitu pula dengan Fariz dan Suci namun mereka tidak satu kelas.Fariz di kelas B sedangkan Suci di kelas A.
Pelajaran pun di mulai.saat di kelas Suci tampak tenang dan tidak seperti biasanya ia selalu ngobrol dengan teman sebangkunya.
            “ hmm..Suci,,kamu kenapa??kau tidak tampak seperti biasanya,ada masalah ya?”teman sebangkunya bertanya.
            “tidak kok,,saya tidak kenapa-kenapa cuma saya sedang malas bicara saja “ ujar Suci.
Sebenarnya Suci terdiam karena sedang memikirkan tentang sikap Fariz yg agak aneh belakangan ini.
Di saat yang sama Fariz juga sangat diam jarang sekali berbicara.dia sedang memikirkan bagaimana kalau Suci tau bahwa saya akan pindah keluar negeri dan melanjutkan sekolah saya di sana dan saya harus meninggalkan orang tua serta pula sahabat yang saya sayang(Suci). ternyata itulah yang selama ini yang Fariz sembunyikan kepada Suci.
Bel pulang pun berdering.
Seperti biasa Suci menunggu Fariz untuk mengajaknya pulang bersama-sama,
            “ mari kita pulang bersama,Fariz?? “ ujar Suci.
            “ayo..kita pulang “ Fariz menjawab.
Ketika di perjalanan Suci pun bertanya kepada Fariz tentang kenapa sikapnya agak berubah akhir” ini.
            “Fariz,sebenarnya ada yg mau saya tanyakan kepada kamu,bolehkah saya bertanyatentang sesuatu kepadamu?? “:Suci bertanya dengan penuh harapan bahwa Fariz akan berkata iya.
iya boleh,,kamu mau nanya apa??”Fariz menjawab sambil bertanya dengan penuh keheranan.
sebenarnya kenapa sih akhir-akhir ini kamu sikapnya agak aneh?? “ Suci bertanya lagi
ah..eh hmm…..aaaa……tidak kenapa-kenapa kok,memangnya akhir-akhir ini sikap saya jadi gimana??” Fariz bertanya balik
sikap kamu tuh agak diam dan kaku apalagi kepada saya “ Suci menjawab dengan sangat jujur.
ouwh begitu yaa…” Fariz pun menjawab tanpa respon.
Fariz berkata dalam hati “ andai saja kamu tau semuanya dan andai saja saya dapat memberitahu mu tentang hal itu tapi sayangnya saya tidak sanggup,meskipun saya yakin di suatu saat saya akan katakan itu kepadamu
dan mereka pun sampai di rumah tanpa mengucapkan apa-apa.sesampai di rumah Fariz langsung masuk ke kamarnya,begitu pula dengan Suci.
Saat di kamarnya Fariz berpikir “ sebaiknya saya berkata soal kepindahan saya besok saja,sanggup tak sanggup saya harus katakan ,lebih cepat saya katakan itu lebih baik “
Malam tiba Suci dan Fariz pun tidur..
Matahari pun bersinar,Fariz dan Suci bangun seperti biasanya.
Beda dari hari-hari yang biasanya mereka tidak berangkat kesekolah karena Suci telah berangkat duluan dan diantar oleh ayahnya. setelah berjalan sekitar 10 menit akhirnya Fariz sampai di sekolah.sampai sejauh ini Fariz hanya melakukan apa yang harus ia lakukan di sekolah,Karena sejak tadi ia belum bertemu dengan Suci.ketika istirahat barulah Fariz melihat Suci yang sedang jajan di kantin sekolah.perlahan ia mendekati Suci,lalu ia mengajak Suci untuk ngobrol di taman kota setelah pulang sekolah nanti,Suci pun  menyetujui hal itu.Suci sangat penasaran apa yang akan di obrolkan Fariz kepada dya.
--4 jam pun berlalu begitu saja—
            Bel berdering menandakan sudah waktunya pulang.
Saat Fariz keluar kelas kebetulan ia melihat Suci,yasudah langsung saja ia mengajak Suci untuk pergi ke taman kota bersama-sama. Mereka saling diam ketika di perjalanan,Fariz maupun Suci tidak mengeluarkan kata sedikitpun.akhirnya mereka sampai di taman kota.karena perjalanannya agak jauh mereka duduk sejenak kemudian Fariz menawarkan Suci minum.semua masih berjalan seperti biasa.Fariz merasakan bahwa ini lah saatnya untuk ia katakan semuanya.
            “Suci,saya ingin katakan sesuatu yang mungkin kau tak mau dengar.” Fariz berkata dengan agak sedikit takut.
            “memangnya apa yang ingin kamu katakan Fariz??.”Suci bertanya dan semakin penasaran dengan apa yang akan Fariz katakan
            ”ya,sebelumnya saya mau minta maaf bila saya banyak salah padamu,kemungkinan setelah kita lulus nanti saya akan melanjutkan sekolah di luar negeri.mungkin saya akan di sana sampai saya kuliah,kemudian saya akan pulang lagi ke Indonesia,saya tau mungkin ini memang berat.” Ujar Fariz
            “apa??ke luar negeri?buat saya ini sungguh berat,saya tidak mau kehilangan sahabat,karna Cuma dirimu lah sahabatku,apakah nanti kita bisa bertemu lagi??”ujar Suci sambil mengeluarkan air mata.
            “iya,saya juga tidak mau kehilangan sahabat sepertimu apalagi kau lah satu-satunya sahabat ku,,ya..mungkin kita bisa bertemu lagi,amin !!”ujar Fariz
            “hmm,,ya…saya harap begitu.”ujar Suci yang masih meneteskan air mata.
            “yasudah,jangan nangis dong,tersenyum  ya…lagian saya kan pindahnya bukan besok,masih 2 minggu lagi,jadi besok kita masih bisa ketemu dan melakukan aktifitas seperti biasa bersama-sama.ok.”ujar Fariz sambil meyakinkan Suci.
iya saya tidak akan menangis lagi,lebih baik kita pulang sekarang yuk,karena besok kita sudah UN jadi kita harus belajar benar-benar ok..
Kemudian mereka pulang ke rumah mereka masing-masing.
Dan seperti biasa ketika sampai di rumah Fariz dan Suci langsung masuk kamar,namun kali ini mereka belajar apa yang akan di ujiankan besok. Saking seriusnya belajar mereka sampai lupa untuk makan dan melakukan kegiatan pribadi lainnya.
Malam akhirnya tiba,mereka selesai belajar dan berharap besok akan lancar mengerjakan ujiannya, kemudian mereka tidur.
Menjelang pagi hari tepatnya pukul 3 pagi,Fariz sholat tahajud dan meminta agar di mudahkan dalam UN dan tidak lupa ia mendoakan Suci agar mudah mengerjakan ujiannya.lalu ia melakukan kegiatan seperti biasa sebelum pergi kesekolah.kali ini Ia pergi ke sekolah bersama dengan Suci tidak seperti kemaren.sesampai di sekolah mereka langsung di kejutkan dengan soal UN yang begitu sulit tapi untungnya kemaren mereka sudah belajar jadi mereka bisa mengerjakan soal tersebut,ya..walaupun Fariz terkadang unggul di bidang Matematika,Fisika,Kimia dan bahasa inggris,kalau Suci unggul di bidang IPS,bahasa Indonesia dan bahasa inggris juga jadi jika mereka sedang belajar bareng pastinya mereka saling melengkapi satu sama lain.jam demi jam pun berlalu akhirnya mereka selesai mengerjakan ujian hari ini.semua anak-anak pulang begitu pula dengan Fariz dan Suci,mereka pulang bersama-sama.sesampainya di rumah mereka melakukan yang biasa mereka lakukan,karena sekarang sedang UN mereka pasti belajar..
Malam tiba….mereka pun tidur.
            hari demi hari pun berlalu semenjak mereka melakukan UN pertama kali akhirnya hari ini adalah pengambilan hasil UN.orang tua semua anak pergi ke sekolah untuk melihat seberapa hasil UN anaknya begitu pula dengan orang tua Fariz dan Suci mereka terlihat gembira dan puas dengan apa yg di capai Fariz dan Suci.Fariz mendapat peringkat ke 2 di kelasnya…ya…walaupun bukan jadi yang pertama,tapi itu saja merupakan pencapaian yg bisa di banggakan,kalau Suci ia mendapat peringkat ke 3 di kelasnya.kini saat nya mereka berpamitan karena besok pagi-pagi sekali Fariz akan segera berangkat.
            “kini saatnya saya berpamitan,saya hanya mau katakan selamat tinggal dan semoga kita akan bertemu lagi nanti ketika saya sudah kembali lagi ke Indonesia ya..” ujar Fariz dengan perasaan yang amat sedih.
            “iya,jaga baik-baik kesehatanmu ya..,iya semoga saja, saya akan sangat menantikan hari itu, jangan lupa kabar-kabari saya ya jika kamu sudah tinggal di sana ok” ujar Suci sambil menahan air mata
            “jaga kesehatanmu juga ya..,saya pasti akan sangat merindukanmu,oia saya punya sesuatu untuk di berikan kepadamu,ini adalah sebuah gelang di situ terdapat nama Fariz dan saya ingin kamu memakainya,lalu saya akan memakai sebuah gelang dengan nama Suci.,,walau kita jauh pikiran kita akan selalu menyatu. Dan bila nanti kita tidak bertemu gelang itu yang akan mempertemukan kita.”ujar Fariz,,
            “iya saya akan pakai ini di manapun saya berada,sampai jumpa…ku selalu merindukan kamu,Fariz” ujar Suci dengan perasaan yang amat sedih.
            Kemudian mereka dan orang tua mereka pulang ke rumah mereka masing-masing.ketika sampai di rumah Fariz langsung mempersiapkan semua pakaian dan barang-barang yang ia perlukan.
Esok hari pun tiba Fariz segera berangkat ke bandara.Fariz pun berangkat …..

12 Tahun berlalu akhirnya Fariz kembali lagi ke Indonesia.sesampain di Indonesia Fariz langsung terburu-buru untuk pergi ke rumahnya dah melihat Suci,namun sesaat sampai di rumah Suci ia melihat sebuah plat yang bertuliskan ‘rumah ini di kontrakan’,Fariz teramat kecewa karena ia sangat merindukan Suci namun ketika sampai di rumahnya Suci malah tidak ada.Suci tidak berkata apapun di surat soal kepindahannya,Fariz sangat berharap bisa di pertemukan oleh Suci.
Setelah lulus kuliah Fariz membantu ayahnya di perusahaan milik keluarganya di Jakarta.ia menjadi direktur di sana.
4 bulan pun berlalu semenjak ia kerja di perusahaan milik keluarganya,suatu saat sekretarisnya ingin mengundurkan diri sebab ia mau menikah. Fariz pun mencari seorang sekretaris dengan memasukannya di Koran.sampai suatu ketika ada seorang wanita yang ingin menjadi sekretarisnya,ternyata  wanita itu lulus tes.yasudah kemudian wanita itu menjadi sekretarisnya,wanita itu bernama Suci putri hutami.Fariz pun berpikir nama ini sama dengan nama yang dimiliki Suci sahabatku dulu.Fariz ingin mengetahui apa wanita itu sahabatnya dulu atau bukan dengan melihatnya memiliki gelang yang Fariz berikan atau tidak,Fariz tidak berani menanyakan akan hal itu.lagi pula wanita itu memakai baju dengan lengan tangan panjang.suatu waktu wanita itu memakai baju dengan lengan tangan pendek,Fariz pun melihat di pergelangan tangannya ada gelang,,ternyata di gelang itu terdapat tulisan ‘Fariz’…seketika itu Fariz langsung menegor Suci.
Suci!!!gelang itu??coba kau lihat gelang ini….:” ujar Fariz...
gelang itu??bertuliskan Suci di gelang itu,ternyata kamu Fariz sahabatku dulu”ujar Suci yang begitu kaget bahwa dya Fariz.
Mereka langsung saja berpelukan untuk menghilangkan kerinduan yang sangat mendalam.
benar kan kata saya bahwa gelang ini akan mempersatukan kita lagi,ngomong-ngomong wajahmu sangat berbeda ya,,dibandingkan dari yang SD kamu makin cantik saja..hehe..”ujar Fariz.
hehe…bisa saja kamu riz,wajahmu juga jadi berubah..sampai saya saja tidak tau bahwa atasan saya adalah kamu”ujar Suci..
Kemungkinan diantara mereka telah tumbuh suatu perasaan baru yang biasa kita sebut cinta.dari waktu ke waktu merekapun semakin akrab layaknya sepasang kekasih.kemudian muncul di benaknya Fariz untuk menjadikan Suci sebagai pacarnya,ia menunggu saat yang tepat.setelah seminggu berlalu akhirnya Fariz menemukan saat yang tepat itu yaitu ketika mereka sedang makan siang
oia,ada sesuatu yang ingin saya sampaikan padamu” ujar Fariz.
oh ya..apa yang ingin kau bicarakan kali ini??”Suci menjawab.
sebenarnya sejak dari dulu saya sudah mempunyai perasaan terhadap kamu,hm…hm….kamu mau gk jadi pacar saya??” faris bertanya dengan gemetaran.
hm…hm….klo saya boleh jujur saya juga suka sama kamu,dan saya menerima permintaan kamu untuk menjadikan saya sebagai pacarmu” Suci menjawab dengan penuh kebahagiaan.
hehe…makasih ya….saya sayang sama kamu” faris berkata.
saya juga sayang sama kamu,Fariz” Suci pun juga berkata.
Sejak saat itu mereka selalu melakukan apapun bersama sama layaknya sepasang kekasih.

created by : iqbal fakhri